7 Tahapan Pembangunan Masjid Nabawi dari Masa ke Masa

santri.id – 7 Tahapan Pembangunan Masjid Nabawi dari Masa ke Masa, Masjid Nabawi, atau Masjid Nabi, adalah salah satu masjid paling suci dalam Islam. Terletak di Kota Madinah, Arab Saudi, masjid ini memiliki sejarah panjang yang mencerminkan perkembangan Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga era modern. Pembangunan Masjid Nabawi tidak dilakukan dalam satu waktu, melainkan melalui beberapa tahapan yang menyesuaikan dengan kebutuhan umat Islam dan perkembangan zaman.
7 Tahapan Pembangunan Masjid Nabawi dari Masa ke Masa
1. Pembangunan Awal oleh Nabi Muhammad SAW (622 M)
Tahap pertama pembangunan Masjid Nabawi dimulai pada tahun 622 M, tepat setelah Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah. Lokasi masjid dipilih di atas sebidang tanah yang dimiliki oleh dua anak yatim, Sahl dan Suhail. Nabi Muhammad SAW membeli tanah tersebut dan memimpin langsung pembangunan masjid.
- Desain Awal: Masjid Nabawi awalnya dibangun dengan bahan sederhana, seperti batu bata, pelepah kurma, dan kayu. Atapnya terbuat dari daun kurma yang disusun rapi.
- Fungsi: Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, dan kegiatan sosial.
- Luas Awal: Luas masjid pada tahap ini sekitar 1.050 meter persegi.
Pembangunan awal ini menandai awal sejarah Masjid Nabawi sebagai pusat peradaban Islam.
2. Perluasan pada Masa Khalifah Umar bin Khattab (638 M)
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, kebutuhan akan ruang ibadah semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah umat Islam. Khalifah Umar bin Khattab memutuskan untuk memperluas Masjid Nabawi pada tahun 638 M.
- Perluasan: Luas masjid diperbesar menjadi sekitar 1.100 meter persegi.
- Material: Material yang digunakan masih sederhana, namun lebih kokoh dibandingkan sebelumnya.
- Fitur Baru: Khalifah Umar menambahkan menara kecil untuk azan.
Perluasan ini menunjukkan betapa pentingnya Masjid Nabawi sebagai pusat kegiatan umat Islam.
3. Perluasan pada Masa Khalifah Utsman bin Affan (650 M)
Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, Masjid Nabawi kembali mengalami perluasan. Khalifah Utsman memerintahkan pembangunan ulang masjid dengan material yang lebih baik.
- Material: Dinding masjid dibangun menggunakan batu dan plester.
- Atap: Atap masjid diperkuat dengan kayu jati yang diimpor dari luar Arab.
- Luas: Luas masjid bertambah menjadi sekitar 1.200 meter persegi.
Perluasan ini mencerminkan kemajuan ekonomi dan teknologi pada masa itu.

4. Perluasan pada Masa Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik (705 M)
Pada masa pemerintahan Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik dari Dinasti Umayyah, Masjid Nabawi mengalami transformasi besar-besaran. Khalifah Al-Walid ingin menjadikan masjid ini sebagai simbol kejayaan Islam.
- Desain Baru: Masjid Nabawi dibangun dengan arsitektur yang lebih megah, termasuk kubah dan menara.
- Material Mewah: Marmer dan mosaik digunakan untuk memperindah interior masjid.
- Luas: Luas masjid diperluas menjadi sekitar 2.400 meter persegi.
Perluasan ini menandai era keemasan Islam di bawah Dinasti Umayyah.
5. Perluasan pada Masa Kesultanan Utsmaniyah (1817-1837 M)
Pada abad ke-19, Kesultanan Utsmaniyah melakukan renovasi dan perluasan besar-besaran terhadap Masjid Nabawi. Sultan Mahmud II memerintahkan pembangunan ulang masjid dengan gaya arsitektur Utsmaniyah.
- Kubah Hijau: Kubah hijau (Qubbah al-Khadra) dibangun di atas makam Nabi Muhammad SAW.
- Menara: Menara-menara baru ditambahkan untuk memperkuat struktur masjid.
- Luas: Luas masjid bertambah menjadi sekitar 5.000 meter persegi.
Renovasi ini memperkuat posisi Masjid Nabawi sebagai salah satu masjid terindah di dunia.
6. Perluasan pada Masa Kerajaan Arab Saudi (1950-1994 M)
Setelah berdirinya Kerajaan Arab Saudi, pemerintah setempat melakukan serangkaian perluasan besar-besaran untuk menampung jutaan jamaah yang datang setiap tahun.
- Proyek Raja Abdul Aziz: Pada tahun 1950, Raja Abdul Aziz memulai proyek perluasan masjid.
- Proyek Raja Fahd: Pada tahun 1985, Raja Fahd memperluas masjid hingga mencapai luas 98.000 meter persegi.
- Fitur Modern: Sistem pendingin, eskalator, dan area parkir bawah tanah ditambahkan untuk kenyamanan jamaah.
Perluasan ini menjadikan Masjid Nabawi sebagai salah satu masjid terbesar di dunia.
7. Perluasan Terkini pada Masa Raja Salman (2012-Sekarang)
Proyek perluasan terbaru Masjid Nabawi dimulai pada tahun 2012 di bawah pemerintahan Raja Salman. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masjid dan menyediakan fasilitas modern bagi jamaah.
- Luas: Luas masjid diperkirakan akan mencapai 1,5 juta meter persegi setelah proyek selesai.
- Fitur: Area shalat outdoor, plaza, dan jalur pedestrian ditambahkan untuk memudahkan jamaah.
- Teknologi: Sistem teknologi canggih seperti pendingin cerdas dan pencahayaan LED digunakan.
Proyek ini mencerminkan komitmen Arab Saudi untuk menjaga warisan Islam dan melayani umat Muslim dari seluruh dunia.
Masjid Nabawi selalu terbuka untuk umat Islam, kecuali pada saat-saat tertentu seperti pandemi COVID-19, di mana masjid sempat ditutup sementara untuk mencegah penyebaran virus. Namun, masjid ini selalu dibuka kembali dengan protokol kesehatan yang ketat.
Sumber Referensi
- Sejarah Masjid Nabawi oleh Dr. Ali Hafiz (Penerbit Madinah Press, 2015).
- Arsitektur Islam: Dari Masa ke Masa oleh Prof. Ahmed Hassan (Penerbit Islamic Heritage, 2018).
- Situs Resmi Masjid Nabawi (https://www.masjidnabawi.com).
- Artikel dari Saudi Gazette tentang perluasan Masjid Nabawi (2021).
Masjid Nabawi telah mengalami berbagai tahapan pembangunan, dari masa Nabi Muhammad SAW hingga era modern. Setiap tahapan mencerminkan perkembangan Islam dan upaya umat Muslim untuk menjaga warisan suci ini. Dengan fasilitas modern dan kapasitas yang terus diperluas, Masjid Nabawi tetap menjadi destinasi utama bagi jutaan umat Islam dari seluruh dunia.