santri.id – Contoh Kultum Hari Kedua Bulan Ramadhan, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kita nikmat iman, nikmat Islam, dan nikmat kesehatan sehingga kita masih diberi kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa di bulan yang penuh berkah ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini, mari kita merenungkan hikmah dari puasa Ramadhan, terutama pada hari kedua ini. Setelah kita melalui hari pertama dengan penuh semangat dan keikhlasan, kita perlu meneguhkan niat agar ibadah kita semakin berkualitas. Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk terus beribadah dengan penuh keimanan dan keikhlasan.
Kesabaran dalam Menjalankan Ibadah Puasa
Salah satu hikmah besar dari ibadah puasa adalah melatih kesabaran. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 153:
“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
Dalam menjalankan ibadah puasa, kesabaran merupakan kunci utama agar kita bisa mendapatkan keberkahan dan pahala yang maksimal. Kesabaran ini mencakup tiga aspek utama, yaitu kesabaran dalam menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, kesabaran dalam menghadapi ujian dan cobaan, serta kesabaran dalam menjalankan ketaatan kepada Allah.
Menahan diri dari lapar dan dahaga serta menahan hawa nafsu merupakan bentuk kesabaran yang paling nyata dalam berpuasa. Terkadang, saat menjalankan puasa, kita dihadapkan pada godaan yang berat, seperti rasa haus yang mencekik di siang hari atau aroma makanan yang menggoda menjelang berbuka. Namun, dengan niat yang kuat dan kesadaran bahwa ini adalah bentuk ketaatan kepada Allah, kita bisa tetap istiqamah dalam menahan diri hingga waktu berbuka tiba.
Selain itu, kesabaran juga diperlukan dalam menghadapi berbagai cobaan hidup. Tidak jarang, di bulan Ramadhan, kita diuji dengan hal-hal yang menguji emosi kita, seperti kelelahan, pekerjaan yang menumpuk, atau bahkan konflik dengan orang lain. Di sinilah puasa menjadi sarana latihan bagi kita untuk menahan amarah, memperbanyak dzikir, dan tetap bersikap tenang dalam menghadapi segala situasi.
Yang terakhir, kesabaran dalam menjalankan ketaatan kepada Allah juga sangat penting. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan, di mana setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Oleh karena itu, kita harus bersabar dalam menjalankan ibadah seperti shalat tarawih, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan memperbanyak doa. Meskipun tubuh kita lelah, tetapi dengan kesabaran dan keikhlasan, Allah akan memberikan ganjaran yang besar bagi hamba-Nya yang berusaha mendekat kepada-Nya.
Penutupan
Hadirin yang dirahmati Allah, marilah kita jadikan puasa ini sebagai sarana untuk melatih kesabaran dalam segala aspek kehidupan. Dengan kesabaran, kita bisa lebih mudah menghadapi segala ujian dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah. Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk menjalani ibadah puasa dengan penuh keimanan dan ketakwaan.
Demikian kultum singkat pada hari kedua Ramadhan ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyampaian. Marilah kita tutup dengan doa: Rabbana taqabbal minna innaka antas-sami’ul ‘alim, Ya Allah, terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
